Tandingan Miss Universe Versi Islami

Posted: Juli 14, 2008 in Iseng dan Nakal
Tag:, ,

Hari ini telah kita saksikan bahwa Miss Universe di menangi oleh Miss Venezuela yang ke sekian kalinya Negara Kita Indonesia kalah lagi, walaupun dengan berbagai kontroversi dari Artika Sari Dewi sampai yang terakhir Putri Raesmawaty di Indonesai masih menyisakan tanda tanya apakah pantas putri Indonesia yang berasal dari Timur Mempertontonkan auratnya didepan para Juri demi mendapatkan mahkota Miss Universe…..??

Jawabannya Mungkin akan kebanyakan tidak, karena dengan kebanyakan rakyat Indonesia merupakan warga yang masih patuh akan adat ketimuran yang mungkin tinggal itu kehormatan kita dimana dari semua segi kita dihajar oleh negara asing…

patutlah mungkin kita bertanya-tanya apakah kita wajar mengikuti kontes kecantikan sejagad tersebut, kalo ditilik dari kepentingan internasional mungkin iya, tapi dari segi adat ketimuran kayaknya kita tidak perlu mengikuti, karena mengapa?? karena semua rangkaian acara yang dibuat tersebut sangat tidak sesuai dengan model acara ketimuran kita……. coba saja lihat ke Disko, terus bertamasya tanpa tujuan, trus yang paling parah Sesi gaun, dimulai dari gaun malam yang desainnya wah udah hampir gak pake apa2 deh mereka diatas panggung trus Sesi Swimsuit yang memperlihatkan sisi aurat wanita.. waduh…… aneh banget kalo kita terpaku dan terpusat pada satu tipe lomba tersebut…..

Maka jawabnnya adalah kita harus menciptakan tandingan Lomba sejenis Miss Universe dengan Tema Islami, sudah lama budaya Islami kita di injak-injak dengan alasan modernisasi tetapi ternyata mengarah pada westernisasi.. inikan tidak benar.. harus diluruskanm akan tetapi diperlukan keberanian yang cukup untuk mendobrak itu semua tetapi apakah semua negara islam tidak berani?????

sudah Sangat Takutkah Kita sebagai Orang Islam???/
Sudah Sangat jauhkah Kita terseret Oleh gelombang Westernisasi???

Jangan Kawan>>>….
kita tdak boleh terlena.. kecantikan yang dibuat di Miss Universe hanya menggambarkan Beauty, Brain, Behavior, mengapa tidak ada Moral disana, harus ada…….
Jadi marilah kita berpikir Bahwa umat Islam tidak Butuh Miss Universe.. tapi Butuh seorang putri yang mampu secara akhlak ataupun secara otak…..

Komentar
  1. Pakdoz berkata:

    Kalo saya pribadi melihat tidak ada manfaat yang bisa diperoleh dari mengikuti acara Miss Universe ini. Pengenalan budaya? memang di Indonesia ada budaya pake bikini? Lagian saya lihat juga Putri kita tidak menampilkan atraksi apapun yang menunjukkan kebudayaan Indonesia, kecuali pamer kemolekan tubuh saja. Saya yang “pernah” mengenyam pendidikan di ITS (Putri kita juga kuliah disitu kan) rasanya aneh melihat arek ITS lenggak-lenggok tanpa busana, padahal di ITS jarang lho kita lihat ceweknya pake baju yang heboh, sangat jauh dibandingkan dengan cewek Unair misalnya. Yang bikin saya heran juga, mengapa Jawa Pos secara khusus mengirimkan wartawannya ke ajang ini, jelas Jawa Pos memiliki kepentingan sendiri. Jadi kawan2 muslim, hati2 dengan media yang ada di tanah air, kebanyakan mereka sudah dikuasai oleh kelompok plural dan sekular!

  2. Eka berkata:

    gpp kalah disana… yg penting kita bisa bangkit…. dan mau belajar untuk mencapai hasil maksimal…. tidak usah muluk ke negara luar… di negeri kita sendiri saja dulu….

  3. ika berkata:

    acara miss universe bener2 useless.. ndak ada bagus2nya,,ngebosenin malah.. maklum saya ce jadi ga tertarik, mungkin lebih tertarik ngeliat L-Men? heheheheh

  4. Juvri berkata:

    Adik….daku setuju soal akhlak dan otak…
    Bicara soal adat ketimuran, bukan semata2 monopoli saudara2 ku muslim, karena agama2 besar di muka bumi lahir dari bangsa timur. Sedangkan kontes miss universe jelas bukan tradisi bangsa timur. Timur dan Barat punya pandangan berbeda tentang perempuan. Dan kita sebagai yang menyadari berkultur timur yang terpenting memberikan pendidikan akhlak dan moral sejak usia dini. Itu yang lebih penting dibanding membuat kontes tandingan. Itu sikap yang reaksioner dan terlalu emosional.

    Btw, soal pernyataan Pakdoz, tentang pluralis…faktanya Indonesia memang terdiri dari masyrakat yang plural. Bahwa faktanya pemeluk islam-nya terbesar tidak serta-merta melegitimasi Indonesia sebagai negara Islam. Tapi, apa Pakdoz punya data siapa2 kelompok plural yang menguasai media? Jangan bicara tanpa data…

    Tapi saya pun tidak terlalu sepakat kalau Indonesia menjadi sekuler, makanya ada sila Ketuhanan yang Maha Esa. Tapi jangan terus yang plural juga di cap sekuler.
    Jangan2 pahalanya nanti malah yang plural lebih besar karena memberikan kedamaian dan kenyamanan dalam keberagaman…wallahualam…

    No heart feeling ya…

Tinggalkan komentar